Dunia Ema Si Upiak Palala

Cerita Ema, SUMARNI Oh SUMARNI, Dimana kah Kau Sekarang ? Hai Gaesss... Kalian tau sendirikan Uni Ema itu sueenneng bercerita, maklum Tukang Olah kehkehkehkeh...kehkeh...hahaha😂😂😅. _____________________ Dulu Uni Ema punya teman sekelas bernama Sumarni. Cewek sederhana, juga punya otak juga sederhana, gak terlalu cakep, tapi dia punya buaanyakkk...kelebihan yaitu rambutnya yang panjang dan dia adalah sosok manusia tersabar  semasa sekolah  di SMUN 9 Padang - Pasar Baru - Pauh. (Sikolahhh tapi aie) ____ orang bilang ! 🤣. Sumarni, yup cewek berambut panjang yang telah menjadi bulanan - bulanan  kejahilan Uni Ema yang  terkenal sangat nakal semasa itu. Entah berapa banyak ladang dosa Ema kepadanya namun dia tidak pernah membalas kejahilan Uni Ema. Hampir setiap hari, Setiap pagi Ema tarik rambutnya yang panjang sambil jingkrak jingkrak dan bernyanyi " Ish kokak kudo balang, ish kokak kudo balang... Abak marni ndak plg plg" .... Itulah nyanyian Ema untuk nya. Sambil t

Hampir semua pengguna Smart Phone menggunakan Aplikasi Taxi On Line Go - Car atau pun Grab. Sebagai Mitra dari Aplikasi Go-Car sebagai Mitra Driver Go-Car memberikan sebuah standart hospitality atau pun grade yang terdiri dari 5 bintang. Jika adanya komplen dari si penumpang, maka penumpang berhak memberikan komentar dan bintang standarisasi ketidaknyamanan pada Mitra Go - Jek. Tentu saja Go-Jek langsung membuat sebuah tindakan seperti Suspend atau pemutusan Mitra. Hingga membuat Para Driver Go Car lebih meningkatkan servis, kesabaran dalam melayani penumpangnya. Berbeda halnya dengan Driver yang da pada gambar ini. Laki laki paruh baya berperawakan gagah ini membuat sebuah keributan di sebuah homestay dan Restoran di Kota Padang. Berikut sebuah status dari Penumpang yang merasa shock, malu, dan di ancam oleh Driver Go-Car. Akun : @Sovia_lorent Tanggal Upload : 15 November jam 13.20 Wib. __Kota Padang. __________________ Hari ini Sungguh bikin Gw shock. Sumpah.. ke

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du, Dalam islam, kewajiban memberi nafkah dibebankan kepada ayah, dan bukan ibunya. Setiap manusia – selain Adam, Hawa, dan Isa–, tercipta dari satu ayah dan satu ibu. Karena itu, dalam aturan agama apapun, tidak ada istilah mantan anak, atau mantan bapak, atau mantan ibu. Karena hubungan anak dan orang tua, tidak akan pernah putus, sekalipun berpisah karena perceraian atau kematian. Kemudian, dalil khusus yang menunjukkan bahwa ayah wajib memberi nafkah anaknya adalah kasus Hindun bersama suaminya, Abu Sufyan. Abu Sufyan tidak memberikan nafkah yang cukup untuk Hindun dan anaknya. Kemudian beliau mengadu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, خُذِي مَا يَكْفِيك وَوَلَدَك بِالْمَعْرُوفِ Ambillah harta Abu Sufyan yang cukup untuk dirimu dan anakmu sewajarnya. (HR. Bukhari 5364 dan Muslim 1714). Ketika terjadi perceraian dan masa iddah sudah selesai, wanita yang